PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), sebagai subholding Pelindo bidang logistik dan hinterland development sukses mempertahankan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) series untuk Sistem Manajemen Terintegrasi pada awal Mei 2024.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis SPSL, Retno Soelistianti, mengatakan pengerjaan audit eksternal re-sertifikasi telah selesai dilaksanakan, dan berlaku sampai tiga tahun ke depan.
“Perolehan sertifikat ISO ini yaitu bukti komitmen perusahaan dalam memberikan mutu layanan logistik dan hinterland development yang bagus dengan mengaplikasikan manajemen mutu, K3, lingkungan yang terstandar, serta manajemen anti-penyuapan,” ujar Retno Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, sertifikasi ini menonjolkan konsistensi SPSL dalam upaya meningkatkan daya kerja dan mengaplikasikan layanan dengan standar terbaik bagi segala pengguna jasa serta stakeholder lainnya.
SPSL sukses mempertahankan sertifikasi ISO series sebagai satu spaceman slot kesatuan metode manajemen terintegrasi, yang mencakup ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Kwalitas); ISO 14001:2015 (Sistem Manajemen Lingkungan); ISO 45001:2018 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Sistem); dan ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan).
Retno menambahkan, dengan implementasi metode manajemen yang terstandarisasi, SPSL diinginkan bisa meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan secara berkelanjutan menjadi adat istiadat perusahaan bahwa segala pekerja sepatutnya berprofesi secara bersih, efektif, inovatif, dan aman.
Sertifikasi ISO
Adapun kara Retno, PT BSI Group Indonesia, mitra SPSL dalam sertifikasi ISO series berharap dengan perolehan ISO ini, SPSL bisa terus mengimplementasikannya secara konsisten untuk mensupport pengerjaan bisnis dan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Baik sertifikasi ini, perusahaan menegaskan janjinya untuk menempatkan aspek-aspek Tata Kelola Perusahaan yang Janji (Good Corporate Governance/GCG) sebagai komponen integral serta landasan dalam memperkuat posisi perusahaan di bidang logistik dan hinterland development.
” ini betul-betul penting sebagai landasan operasional rentang panjang perusahaan agar bisa terus mewujudkan layanan yang prima, bersih serta mengedepankan aspek perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial. Kami juga mengajak segala pihak, bagus internal maupun eksternal, untuk bersama-sama melaksanakan komitmen perusahaan yang secara berkelanjutan membangun bisnis ke arah yang lebih bertanggung jawab dan akuntabel,” tutup Retno.